Pengertian dan Jenis Penelitian Gabungan

 Essay Kecil Metodologi Penelitian Gabungan

PENGERTIAN DAN JENIS PENELITIAN GABUNGAN

 

A.    Pengertian Metode Penelitian Gabungan

     Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian.

      Penelitian campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif untuk menyelesaikan masalah penelitian (Creswell, 2012). Menurut Sugiyono (2016), metode penelitian campuran merupakan metode penelitian dengan mengkombinasikan antara dua metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam suatu kegiatan penelitian sehingga akan diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel, dan objektif.

Langkah-langkah penelitian dengan menggunakan explanatory sequential design secara lebih lengkap yaitu (1) menentukan masalah/potensi rumusan masalah, (2) landasan teori dan hipotesis, (3) pengumpulan data dan analisis data kuantitatif, (4) hasil pengajian hipotesis, (5) menentukan sumber data kualitatif, (6) pengumpulan dan analisis data kualitatif, (7) analisis data secara kualitatif dan kuantitatif, dan (8) kesimpulan dan saran  (Mustaqim, 2016).

 

B.     Jenis Desain Penelitian Gabungan

Explanatory Sequental

Jenis desain penelitian gabungan yang cara pengumpulan datanya menggunakan metode kuantitatif terlebih dahulu kemudian menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis data yang diperoleh secara kuantitatif dikenal dengan istilah explanatory sequential design (Rosmita, 2018). Explanatory sequental design biasanya digunakan bila peneliti ingin menggambarkan hasil penelitian secara umum atau explanatory.

Teknik analisis data pada explanatory sequential design mengutamakan data yang diperoleh secara kuantitatif dibandingkan kualitatif, jadi data dari penelitian kualitatif hanya digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh secara kuantitatif. Lebih jelasnya data kuantitatif memberikan gambaran tentang masalah dalam penelitian secara umum dan data kualitatif menjelaskan gambaran tersebut.

 

Exploratory Sequential

Desain penelitian exploratory sequential adalah desain penelitian gabungan dimana tahapan awal penelitian mengguanakan metode kualitatif dan metode kuantitatif pada tahapan berikutnya (Creswell & Clark, 2018).  Desain exploratory sequential adalah desain metode campuran tiga fase di mana peneliti memulai dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif yang kemudian dilanjutkan dengan tahap pengembangan menerjemahkan temuan kualitatif ke dalam pendekatan yang diuji secara kuantitatif. Maksud dari desain exploratory sequential adalah agar hasil dari metode kualitatif pertama dapat membantu mengembangkan atau menginformasikan metode kuantitatif yang keduaSecara khusus, tujuan utama dari desain eksplorasi adalah untuk mengembangkan dan menerapkan ukuran kuantitatif, survei, intervensi, alat digital, atau variabel baru yang didasarkan pada data kualitatif. Karena desain ini dimulai secara kualitatif, paling cocok untuk mengeksplorasi fenomena.

 

Embedded

Bentuk kedua dari desain metode campuran mirip dengan desain paralel dan sekuensial, dengan beberapa perbedaan penting. Tujuan dari desain embedded adalah untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan atau berurutanAlasan pengumpulan data bentuk kedua adalah karena data tersebut menambah atau mendukung bentuk data utama. Data pendukung dapat berupa kualitatif atau kuantitatif, tetapi sebagian besar contoh dalam literatur mendukung penambahan data kualitatif ke dalam desain kuantitatif (Creswell, 2011).

 

Convergent (Triangulation) Parallel

Jenis desain penelitian gabungan yang cara pengumpulan datanya menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan dikenal dengan istilah convergent parallel designs (Rosmita, 2018). Convergent parallel design biasanya digunakan dengan tujuan memahami permasalahan dalam penelitian. Penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif pada jenis convergent parallel designs diatur agar seimbang yaitu 50% untuk setiap metode (Aini, 2020).  

Pada saat penelitian, penggunaan metode kualitatif harus dapat didukung dengan peneliti yang berperan menjadi human instrument, kemudian melakukan kajian teori untuk mendukung penggunaan metode kuantitatif. Pengaturan penggunaan kedua metode ini yaitu, merumuskan hipotesis dan instrumen penelitian secara kuantitatif serta mengumpulkan dan menganalisi data secara kualitatif.

Data yang dihasilkan dari kedua metode penelitian tersebut dianalisis seara kualitatif untuk data kualitatif dan statistik untuk data kuantitatif. Setelah dianalisis menggunakan secara terpisah, data dari masing-masing metode akan dianalisis dengan menggunakan satu teknik yaitu meta analisis. Meta analisis bertujuan untuk mengelompokkan, membedakan, dan menghubungkan setiap data yang ada sehingga hasil penelitian akan menjadi satu dengan kondisi yang saling memperkuat, memperlemah, atau malah saling menentang.

 

Daftar Rujukan

Aini, N. R. (2020) Desain Penelitian Mixed Method (Metodologi Penelitian). Bandarlampung. doi: 10.13140/RG.2.2.12586.03524.

Creswell, J. W. (2011). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research (4th Edition) (4th ed.).

Creswell, J. W., & Clark, V. L. P. (2018). Desigin and Conducting Mixed Methods Research 3rd Edition.

Edmonds, W. A., & Kennedy, T. D. (2017). An Applied Guide to Research Designs Quantitative, Qualitative, and Mixed Methods Second Edition.

Mustaqim (2016) “Metode Penelitian Gabungan Kuantitatif Kualitatif/Mixed Methods Suatu Pendekatan Alternatif,” Jurnal Intelegensia, 04(1), hal. 1–9.

Rosmita, R. A. (2018) Kajian dan Penanaman Nilai Budaya Melalui Pembelajaran Tari Bedayou Tulang Bawang untuk Meningkatkan Perilaku Sosial Siswa SMA. Universitas Pendidikan Indonesia.


Komentar