Essay Kecil Model Pembelajaran Inquiry
Nama : Qurrota A’yun
NIM : 180321614581
MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY
Model pembelajaran
inquiry adalah aktivitas sistematis dalam pembelajaran yang mengharuskan siswa
untuk berpikir dengan cara analitik, kritis dan kreatif agar bisa mendapatkan
solusi dari permasalahan yang diberikan secara mandiri. Selain itu model
pembelajaran ini dirancang agar siswa bisa melaksanakan segala eksperimen
secara mandiri sehingga pengalaman siswa tentang ilmu pengetahuan bisa semakin
luas. Hal tersebut bisa mendorong siswa untuk selalu curious untuk
mengutarakan pertanyaan dan mencari jawaban sendiri.
Model pembelajaran inqury terbagi menjadi dua yaitu: inquiry terbimbing (guided inquiry) dan inquiry bebas atau inquiry terbuka (open-ended inquiry). Perbedaan antara keduanya terletak pada siapa yang mengajukan pertanyaan dan apa tujuan dari kegiatan yang akan dilakukan. Pada inquiry terbimbing guru membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberikan pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu diskusi. Inquiry terbimbing bisa dilakukan di awal proses pembelajaran untuk siswa yang belum terbiasa, dan selanjutnya dapat diikuti dengan open-ended inquiry atau inquiry terbuka. Inquiry terbuka yaitu guru bertindak sebagai fasilitator, dimana pertanyaan akan diajukan oleh siswa dan pemecahannya pun dirancang oleh siswa sendiri (Aris, 2014).
Tujuan dan Manfaat
Model Pembelajaran Inquiry
Tujuan dari model pembelajaran inquiry adalah
meningkatkan kapabilitas siswa untuk berpikir secara kreatif, logis, analitis, sistematis
dan kritis, selain itu penerapan model inquiry bisa mendorong siswa untuk ke
tingkat intelektual lebih tinggi. Pada prinsipnya,
pembelajaran Inquiry membantu
peserta didik memecahkan permasalahan, mencari jawaban, membantu memuaskan
keingintahuannya pada materi tertentu dan membantu teori dan gagasannya tentang
dunia. Lebih jauh lagi, pembelajaran inquiry bertujuan
untuk meningkatkan tingkat pemahaman konsep dan ketrampilan berpikir kritis.
Dari tujuan model
pembelajaran inquiry tersebut bisa disimpulkan bahwa pembelajaran ini tidak
hanya mengharuskan siswa untuk memahami materi saja, namun siswa dikembangkan
untuk bisa memakai potensi yang ada pada dirinya secara maksimal. (Sanjaya,
2006:195)
Tujuan tersebut bisa
melahirkan manfaat pembelajaran inquiry yakni kapabilitas siswa dalam berpikir
untuk merumuskan masalah dan solusinya, mental akan terlatih, kepercayaan diri
siswa akan tumbuh, menumbuhkan semangat belajar, rasa ingin tahu besar,
kemampuan siswa dalam nilai akademik meningkat.
Karakteristik dan Sifat
Terdapat beberapa poin
bahwa model pembelajaran tersebut adalah inquiry, karakteristik tersebut
berlandaskan pada Jauhar (2011: 64) adalah
1.
Memfokuskan siswa dalam kegiatan eksperimen (menemukan dan
mencari) dengan maksimal yakni meletakan siswa sebagai subjek belajar.
2.
Semua kegiatan siswa difokuskan untuk eksperimen permasalahan
yang belum terpecahkan. Ini bertujuan untuk mengembangkan sikap percaya diri
dan semangat belajar.
3.
Fokus model pembelajaran inquiry adalah meningkatkan ketajaman
intelektual yakni siswa tidak hanya berfokus pada pemahaman materi
pelajaran, namun mereka juga bisa menyelesaikan permasalahan dengan potensi
yang ada.
Langkah-Langkah Atau Sintak Model Pembelajaran Inquiry
Landasan dari langkah-langkah atau sintak
model pembelajaran inquiry (Sutikno, 2014).
1.
Orientasi.
Langkah
yang bertujuan agar siswa bisa sadar dengan permasalahan dan bisa
mendefinisikan masalah yang menjadi pokok penelitian, langkah orientasi bisa
juga disebut masa pengenalan dan adaptasi.
2.
Rumusan Masalah.
Langkah ini terdiri dari pengenalan tentang
apa yang harus diselesaikan permasalahan yang ada di lapangan.
3.
Rumusan Hipotesis.
Bagian
ini dimanfaatkan untuk arahan pada saat melaksanakan penelitian.
4.
Definisi.
Adalah
penjabaran dari pengertian yang terkandung dalam hipotesis.
5.
Eksplorasi.
Dilaksanakan
untuk mengkaji fakta dan informasi dalam rangka untuk memverifikasi data yang
telah ditemukan untuk dianalisis.
6.
Pembuktian.
Langkah
yang digunakan untuk mengoleksi berbagai data tentang permasalahan dan koneksi
antar data sehingga bisa ditarik hakikat hipotesis.
Kelebihan Model Pembelajaran Inquiry
1.
Pembelajaran inquiry sangat berfaedah karena model pembelajaran
ini mengharuskan faktor psikomotor, afektif, kognitif dapat tumbuh secara
proporsional.
2.
Model inquiry bisa membuka kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan cara dan sistem belajar mereka sendiri.
3.
Model pembelajaran inquiry diciptakan untuk manusia modern,
karena pengembangan psikologi anak dianggap sebagai sarana belajar yang baik untuk
perubahan perilaku berdasar pada pengalaman.
4.
Siswa yang mempunyai prestasi bagus akan terfasilitasi dengan
baik dengan model pembelajaran inquiry. Begitupun dengan siswa yang memiliki
kemampuan biasa saja, mereka juga terfasilitasi dengan baik.
Kekurangan Model Pembelajaran Inquiry
Selain mempunyai
kelebihan, perangkat pembelajaran inquiry ini juga terdapat kekruangan. Ini
berlandaskan temuan Sanjaya (2006), yakni:
1.
Pembelajaran inquiry dalam prosesnya akan sulit dikontrol dalam
menilai aktivitas dan kesuksesan siswa.
2.
Terkadang pengaplikasian model inquiry membutuhkan waktu yang
tidak sedikit, jadi guru harus pandai dalam mengatur waktu.
3.
Selama parameter kesuksesan belajar siswa berlandaskan pada
kecakapan siswa dalam memahami materi, maka model pembelajaran inquiry akan
susah dilaksanakan.
4.
Karena kebiasaan siswa dalam belajar model ini bisa jadi akan
susah bila diterapkan
DAFTAR RUJUKAN
Aris, S. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Jauhar. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Sanjaya, W. 2006. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sutikno, S. 2014. Metode & Model-Model Pembelajaran Menjadikan Proses. Pembelajaran Lebih Variatif, Aktif, Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan. Lombok: Holistica.
Komentar
Posting Komentar